Kamis, 28 Februari 2019

Prosedur Pengambilan Darah

ASSALAMUALAIKUM WAARAHMATULLAHI WABARAKAATUH

Salam Indonesia sehat, salam sehat untuk kita semua

Dalam dunia analis kesehatan sudah tidak asing lagi tentang pengambilan darah. Pengambilan darah untuk pemeriksaan laboratorium kesehatan bisanya dilakukan oleh seorang analis yang sudah terlatih dalam pelatihan phlebotomis. 
Pengambilan darah ini sangat penting karena berada pada tahapan pra analitik, jika pra analitik tidak terpenuhi atau kurang sesuai dengan prosedur maka akan mengganggu tahapan analitik dan post analitik yang akan menyebabkan hasil positif (+) atau negatif (-) palsu dan peroses pengobatan atau terapi dan diagnosis pasien bisa salah dan membahayakan nyawa pasien.
Menyadari pentingnya keterampilan pengambilan darah dalam laboratorium kesehatan, tentu dirasa perlu bagi seorang analis kesehatan untuk mempelajari bagaimana cara yang tepat untuk prosedur pengambilan darah.Berikut ini silakan dipahami prosedur pengambilan darah.

Alat dan Bahan
1. Spuit 


2. Turniket 


3. Kapas Alkohol 


4. Tabung Vakum dan Holder 


5. Plester 


6. Lancet 


Prosedur Pengambilan Darah Kapiler

1. Siapkan peralatan sampling : lancet steril, kapas alkohol 70%.
2. Pilih lokasi pengambaran, lucu desinfeksi dengan kapas alkohol 70%, biarkan kering.
3. Peganglah bagian tersebut supaya tidak bergerak dan tekan sedikit supaya rasa nyeri berkurang.
4. Tusuk dengan lancet steril. Tusukan harus cukup dalam sehingga darah tidak harus diperas-peras keluar. Jangan menusukan lancet jika ujung jari masih basah oleh alkohol dan melebar di atas kulit sehingga sulit ditampung ke dalam wadah.
5. Setelah darah keluar, buang tetes darah pertama dengan memakai kapas kering, tetes berikutnya boleh dipakai untuk pemeriksaan
6. Pengambilan darah diusahakan tidak terlalu lama dan jangan diperas-peras.

Prosedur Pengambilan Darah Vena

1. Persiapkan alat-alat yang diperlukan : spuit,kapas alkohol 70%, tali pembendung (turniket), plester, dan tabung. Untuk pemilihan spuit, pilihan ukuran/volume sesuai dengan jumlah sampel yang akan diambil, pilih ukuran jarum yang sesuai, dan pastikan jarum terpasang dengan erat.
2. Lakukan pendekatan pasien dengan tenang dan ramah, usahakan pasien senyaman mungkin.
3. Identifikasi keadaan pasien, misalnya puasa atau konsumsi obat. Catat bila pasien, misalnya puasa atau konsumsi obat. Catat bila pasien minum obat tertentu, tidak puasa dsb.
4. Minat pasien meluruskan lengannya, pilih lengan yang banyak melakukan aktifitas.
5. Minta pasien mengepalkan tengan.
6. Pasang tali pembendung (turniket) kira-kira 10 cm di atas lipat siku.
7. Pilih bagian vena median cubita atau cephalic. Lakukan perabaan (palpasi) untuk memastikan posisi vena, vena teraba seperti sebuah pipa kecil, elastis dan memiliki dinding tebal.
8. Jika vena tidak teraba, lakukan pengurutan dari arah pergelangan ke siku, atau kompres hangat selama 5 menit daerah lengan.
9. Bersihkan kulit pada bagian yang akan diambil dengan kapas alkohol 70% dan biarkan kering. Kulit yang sudah dibersihkan jangan dipegang lagi.
10. Tusuk bagian vena dengan posisi lubang jarum menghadap ke atas. Jika jarum telah masuk kedalam vena, akan terlihat darah masuk ke dalam semprit (dinamakan flash). Usahakan sekali tusuk kena, lalu turniket dilepas.
11. Setelah volume darah dianggap cukup, minta pasien membuka kepalan tangannya. Volume darah yang diperlukan untuk pemeriksaan.
12. Letakkan kapas kering di tempat suntikan lalu segera lepaskan/tarik jamur. Tekan kapas beberapa saat lalu plester selama kira-kira 15 menit.

Prosedur Pengambilan Darah Dengan Tabung Vakum

1. Persiapkan alat-alat yang diperlukan : jarum, kapas alkohol 70%, tali pembandung (turiket), plester, tabung vakum.
2. Pasang jarum pada holder, pastikan terpasang erat.
3. Lakukan pendekatan pasien dengan tenang dan ramah, usahakan pasien senyaman mungkin.
4. Identifikasi pasien dengan benar sesuai dengan data di lembar permintaan.
5. Verifikasi keadaan pasien, misalnya puasa atau konsumsi obat. Catat bila pasien, misalnya puasa atau konsumsi obat. Catat bila pasien minum obat tertentu, tidak puasa dsb.
6. Minat pasien meluruskan lengannya, pilih lengan yang banyak melakukan aktifitas.
7. Minta pasien mengepalkan tengan.
8. Pasang tali pembendung (turniket) kira-kira 10 cm di atas lipat siku.
9. Pilih bagian vena median cubita atau cephalic. Lakukan perabaan (palpasi) untuk memastikan posisi vena, vena teraba seperti sebuah pipa kecil, elastis dan memiliki dinding tebal.
10. Jika vena tidak teraba, lakukan pengurutan dari arah pergelangan ke siku, atau kompres hangat selama 5 menit daerah lengan.
11. Bersihkan kulit pada bagian yang akan diambil dengan kapas alkohol 70% dan biarkan kering. Kulit yang sudah dibersihkan jangan dipegang lagi.
12. Tusuk bagian vena dengan posisi lubang jarum menghadap ke atas. Masukkan tabung ke dalam holder dan dorong sehingga jarum berbagai posterior tertancap pada tabung, maka darah akan mengalir masuk ke dalam tabung, lalu lepas turniket. Tunggu sampai darah berhenti mengalir. Jika memerlukan berbagai tabung, setelah tabung pertama terisi, cabut dan ganti dengan tabung kedua, begitu seterusnya.
13. Minta pasien membuka kepalan tangannya. Volume darah yang diambil kira-kira 3 kali jumlah serum atau plasma yang diperlukan untuk pemeriksaan.
14. Letakkan kapas kering di tempat suntikan lalu segera lepaskan/tarik jamur. Tekan kapas beberapa 
saat lalu plester selama kira-kira 15 menit.

Nah, itulah prosedur pengambilan darah. Semoga bisa membantu dan menambah wawasan di dunia analis kesehatan. Tinggalkan komentar untuk perbaikan artikel bagian-bagian mikroskop dan fungsinya ini jika dirasa perlu.

Wassalamu alaikum warohmatullahi wabarokaatuh




Tidak ada komentar:

Posting Komentar