Kamis, 28 Februari 2019

Bully Anniversary Edition Bahasa Indonesia version Android



Bully adalah game open-world dibangun dengan engine yang sama dengan Game GTA San Andreas. Game yang satu ini sudah tidak asing lagi untuk paragamers yang pernah memainkan PlayStation 2 (PS2).Game ini bercerita tentang seorang pemuda nakal bernama Jimmy Hopkins. Jimmy adalah seorang pemuda yang nakal yang ditolak sekolah manapun karena ia sangat nakal. Kemudian, ibu dan ayah barunya menyekolahkan Jimmy ke Bulworth Academy yang digambarkan Sekolah Terburuk. Selain harus mengikuti setiap kelas yang ada didalam game juga harus menyelesaikan misi-misi untuk menyelesaikan game ini.

INFO GAME : 
Nama : Bully Anniversary Edition Bahasa Indonesia version
Versi : 1.0.0.14
Update : 7 Desember 2016
Os Android : 4.0+
Size : 2.8GB Apk Data 



BAHAN YANG DIBUTUHKAN

APK Bully Anniversary Edition [DOWNLOAD
Data OBB Bully Anniversary Edition [DOWNLOAD] 
APK ZArchiver [DOWNLOAD

CARA PASANG/INSTAL

  1. Silahkan sobat dowload terlebih dahulu APK dan data OBB game Bully Anniversary Edition yang sudah saya sediakan di atas, dan jangan lupa download juga APK ZArchiver (untuk mengekstrak data yang berbentuk rar). 
  2. Instal terlebih dahulu Bully Anniversary Edition, kemudian jalankan setelah terlihat harus mendownload file tutup apk (untuk memunculkan data OBB di android). 
  3. Instal ZArchiver, lalu cari data OBB Bully Anniversary Edition kemudian ekstrak dan akan terdapat folder com.rockstargames.bully. 
  4. Pindahkan folder com.rockstargames.bully ke Internal / Android / OBB jika usah terdapat data yang sama maka harus ditimpah. 
  5. Buka game dan enjoy the game. 
Sekian postingan kali ini, misalkan sobat ada masalah saat mendownload ataupun menginstall game ini, kalian bia meninggalkan komentar di bawah.

Pemeriksaan Widal

Pewarnaan BTA (Bakteri Tahan Asam)

Pewarnaan Gram

Pemeriksaan Laju Endap Darah pada Metode Westergren

ASSALAMUALAIKUM WAARAHMATULLAHI WABARAKAATUH


Salam Indonesia sehat, salam sehat untuk kita semua

Dalam dunia analis kesehatan sudah tidak asing lagi tentang pemeriksaan darah rutin yang dilakukan dilaboratorium kesehatan, salah satu pemeriksaan darah rutin adalah pemeriksaan Laju Endap Darah (LED).
Laju Endap Darah (LED) atau dalam bahasa Inggrisnya Erythrocyte Sedimentation Rate (ESR) merupakan salah satu pemeriksaan rutin untuk darah untuk mengetahui tingkat peradangan dalam tubuh seseorang. Proses pemeriksaan sedimentasi (pengendapan) darah ini diukur dengan memasukkan darah kita ke dalam tabung khusus LED dalam posisi tegak lurus selama satu jam. Sel darah merah akan mengendap ke dasar tabung sementara plasma darah akan mengambang di permukaan. Kecepatan pengendapan sel darah merah inilah yang disebut LED. Atau dapat dikatakan makin banyak sel darah merah yang mengendap maka makin tinggi Laju Endap Darah (LED)-nya.
Rekomendasi dari International Commitee Standarization Hematologi (ICSH) adalah Laju Eendap Darah menggunakan cara makro metode Westergren. 

Metode Westergren



Cara kerja :

  1. Sediakan sampel darah dan antikoagulan Natrium Sitrat 3,8% dengan perbandingan 1 : 4 (0,4 mL Natrium Sitrat + 1,6 mL darah)
  2. Hisap sampel kedalam pipet westergren sampai garis tanda 0 mm
  3. Letakkan pipet westergren di raknya pada posisi tegak lurus
  4. Pasang timer 1 jam
  5. Baca hasil segera dalam satuan mm/jam

Nilai Normal :

  • Laki-laki : <10 mm/jam
  • Perempuan : <15 mm/jam
Nah, itulah pemeriksaan Laju Endap Darah pada Metode Westergren. Semoga bisa membantu dan menambah wawasan di dunia analis kesehatan. Tinggalkan komentar untuk perbaikan artikel bagian-bagian mikroskop dan fungsinya ini jika dirasa perlu.

Wassalamu alaikum warohmatullahi wabarokaatuh

Prosedur Pengambilan Darah

ASSALAMUALAIKUM WAARAHMATULLAHI WABARAKAATUH

Salam Indonesia sehat, salam sehat untuk kita semua

Dalam dunia analis kesehatan sudah tidak asing lagi tentang pengambilan darah. Pengambilan darah untuk pemeriksaan laboratorium kesehatan bisanya dilakukan oleh seorang analis yang sudah terlatih dalam pelatihan phlebotomis. 
Pengambilan darah ini sangat penting karena berada pada tahapan pra analitik, jika pra analitik tidak terpenuhi atau kurang sesuai dengan prosedur maka akan mengganggu tahapan analitik dan post analitik yang akan menyebabkan hasil positif (+) atau negatif (-) palsu dan peroses pengobatan atau terapi dan diagnosis pasien bisa salah dan membahayakan nyawa pasien.
Menyadari pentingnya keterampilan pengambilan darah dalam laboratorium kesehatan, tentu dirasa perlu bagi seorang analis kesehatan untuk mempelajari bagaimana cara yang tepat untuk prosedur pengambilan darah.Berikut ini silakan dipahami prosedur pengambilan darah.

Alat dan Bahan
1. Spuit 


2. Turniket 


3. Kapas Alkohol 


4. Tabung Vakum dan Holder 


5. Plester 


6. Lancet 


Prosedur Pengambilan Darah Kapiler

1. Siapkan peralatan sampling : lancet steril, kapas alkohol 70%.
2. Pilih lokasi pengambaran, lucu desinfeksi dengan kapas alkohol 70%, biarkan kering.
3. Peganglah bagian tersebut supaya tidak bergerak dan tekan sedikit supaya rasa nyeri berkurang.
4. Tusuk dengan lancet steril. Tusukan harus cukup dalam sehingga darah tidak harus diperas-peras keluar. Jangan menusukan lancet jika ujung jari masih basah oleh alkohol dan melebar di atas kulit sehingga sulit ditampung ke dalam wadah.
5. Setelah darah keluar, buang tetes darah pertama dengan memakai kapas kering, tetes berikutnya boleh dipakai untuk pemeriksaan
6. Pengambilan darah diusahakan tidak terlalu lama dan jangan diperas-peras.

Prosedur Pengambilan Darah Vena

1. Persiapkan alat-alat yang diperlukan : spuit,kapas alkohol 70%, tali pembendung (turniket), plester, dan tabung. Untuk pemilihan spuit, pilihan ukuran/volume sesuai dengan jumlah sampel yang akan diambil, pilih ukuran jarum yang sesuai, dan pastikan jarum terpasang dengan erat.
2. Lakukan pendekatan pasien dengan tenang dan ramah, usahakan pasien senyaman mungkin.
3. Identifikasi keadaan pasien, misalnya puasa atau konsumsi obat. Catat bila pasien, misalnya puasa atau konsumsi obat. Catat bila pasien minum obat tertentu, tidak puasa dsb.
4. Minat pasien meluruskan lengannya, pilih lengan yang banyak melakukan aktifitas.
5. Minta pasien mengepalkan tengan.
6. Pasang tali pembendung (turniket) kira-kira 10 cm di atas lipat siku.
7. Pilih bagian vena median cubita atau cephalic. Lakukan perabaan (palpasi) untuk memastikan posisi vena, vena teraba seperti sebuah pipa kecil, elastis dan memiliki dinding tebal.
8. Jika vena tidak teraba, lakukan pengurutan dari arah pergelangan ke siku, atau kompres hangat selama 5 menit daerah lengan.
9. Bersihkan kulit pada bagian yang akan diambil dengan kapas alkohol 70% dan biarkan kering. Kulit yang sudah dibersihkan jangan dipegang lagi.
10. Tusuk bagian vena dengan posisi lubang jarum menghadap ke atas. Jika jarum telah masuk kedalam vena, akan terlihat darah masuk ke dalam semprit (dinamakan flash). Usahakan sekali tusuk kena, lalu turniket dilepas.
11. Setelah volume darah dianggap cukup, minta pasien membuka kepalan tangannya. Volume darah yang diperlukan untuk pemeriksaan.
12. Letakkan kapas kering di tempat suntikan lalu segera lepaskan/tarik jamur. Tekan kapas beberapa saat lalu plester selama kira-kira 15 menit.

Prosedur Pengambilan Darah Dengan Tabung Vakum

1. Persiapkan alat-alat yang diperlukan : jarum, kapas alkohol 70%, tali pembandung (turiket), plester, tabung vakum.
2. Pasang jarum pada holder, pastikan terpasang erat.
3. Lakukan pendekatan pasien dengan tenang dan ramah, usahakan pasien senyaman mungkin.
4. Identifikasi pasien dengan benar sesuai dengan data di lembar permintaan.
5. Verifikasi keadaan pasien, misalnya puasa atau konsumsi obat. Catat bila pasien, misalnya puasa atau konsumsi obat. Catat bila pasien minum obat tertentu, tidak puasa dsb.
6. Minat pasien meluruskan lengannya, pilih lengan yang banyak melakukan aktifitas.
7. Minta pasien mengepalkan tengan.
8. Pasang tali pembendung (turniket) kira-kira 10 cm di atas lipat siku.
9. Pilih bagian vena median cubita atau cephalic. Lakukan perabaan (palpasi) untuk memastikan posisi vena, vena teraba seperti sebuah pipa kecil, elastis dan memiliki dinding tebal.
10. Jika vena tidak teraba, lakukan pengurutan dari arah pergelangan ke siku, atau kompres hangat selama 5 menit daerah lengan.
11. Bersihkan kulit pada bagian yang akan diambil dengan kapas alkohol 70% dan biarkan kering. Kulit yang sudah dibersihkan jangan dipegang lagi.
12. Tusuk bagian vena dengan posisi lubang jarum menghadap ke atas. Masukkan tabung ke dalam holder dan dorong sehingga jarum berbagai posterior tertancap pada tabung, maka darah akan mengalir masuk ke dalam tabung, lalu lepas turniket. Tunggu sampai darah berhenti mengalir. Jika memerlukan berbagai tabung, setelah tabung pertama terisi, cabut dan ganti dengan tabung kedua, begitu seterusnya.
13. Minta pasien membuka kepalan tangannya. Volume darah yang diambil kira-kira 3 kali jumlah serum atau plasma yang diperlukan untuk pemeriksaan.
14. Letakkan kapas kering di tempat suntikan lalu segera lepaskan/tarik jamur. Tekan kapas beberapa 
saat lalu plester selama kira-kira 15 menit.

Nah, itulah prosedur pengambilan darah. Semoga bisa membantu dan menambah wawasan di dunia analis kesehatan. Tinggalkan komentar untuk perbaikan artikel bagian-bagian mikroskop dan fungsinya ini jika dirasa perlu.

Wassalamu alaikum warohmatullahi wabarokaatuh




Jenis dan kegunaanTabung Vakum

ASSALAMUALAIKUM WAARAHMATULLAHI WABARAKAATUH

Salam Indonesia sehat, salam sehat untuk kita semua

Dalam dunia analis kesehatan sudah tidak asing lagi tentang istilah phlebotomis. Phlebotomist adalah seorang tenaga medik yang telah mendapat latihan untuk mengeluarkan dan menampung spesimen darah dari pembuluh darah vena, arteri atau kapiler.
Untuk mengambil spesimen darah tersebut ada beberapa alat yang digunakan seperti Spuit, Needle, Wing Needle, Lancet, dan tabung vakum.
Dalam dunia phlebotomi sudah dikenal ada berbagai macam tabung vakum dengan berbagai fariasi warna yang berbeda dan kegunaan yang berbeda. Untuk lebih jelasnya berikut saya tuliskan untuk rekan - rekan semua.




1. Tabung dengan Tutup Merah
Keterangan :
- Zat Additive : Clot Activator
- Tindakan : Darah Beku, dan serum dipisahkan oleh sentrifius
- Digunakan untuk pemeriksaan : Kimia, Imunologi dan Serologi, Bank Darah (crossmatch)
2. Tabung dengan Tutup Warna Emas
Keterangan :
- Zat Additive : Clot Activator dan Gel (Serum Separator)
- Tindakan : Membantu mempercepat pembekuan darah dan memisahkan serum dari darah dengan cara sentrifugasi
- Digunakan untuk pemeriksaan : Kimia, Imunologi dan Serologi
3. Tabung dengan Tutup Warna Hijau Terang
Keterangan :
- Zat Additive : Lithium Heparin
- Tindakan : Anticoagulates dengan heparin lithium, Plasma dipisahkan dengan gel PST di bagian bawah tabung
- Digunakan untuk pemeriksaan : Kimia
4. Tabung dengan Tutup Warna Ungu
Keterangan :
- Zat Additive : k3EDTA
- Tindakan : Bentuk garam kalsium untuk menghilangkan kalsium
- Digunakan untuk pemeriksaan : Hematologi (CBC) dan Bank Darah (Crossmatch); requires full draw - invert 8 times untuk mencegah penggumpalan dan pembekuan darah.
5. Tabung dengan Tutup Warna Biru Terang
Keterangan :
- Zat Additive : Sodium Sitrat
- Tindakan : Bentuk garam kalsium untuk menghilangkan kalsium
- Digunakan untuk pemeriksaan : Tes koagulasi (protime dan waktu protrombin), full draw required
6. Tabung dengan Tutup Warna Hijau
Keterangan :
- Zat Additive : Sodium Heparin atau Litium Heparin
- Tindakan : Inactivates trombin dan tromboplastin
- Digunakan untuk pemeriksaan : Untuk tingkat lithium, menggunakan heparin natrium
Untuk level amonia, menggunakan heparin natrium atau lithium
7. Tabung dengan Tutup Warna Biru Gelap
Keterangan :
- Zat Additive : EDTA tanpa Logam
- Tindakan : Tabung ini di design untuk tidak terkontaminasi oleh logam
- Digunakan untuk pemeriksaan : Untuk Test Trace Elemen (seng, tembaga, timah, merkuri) dan toksikologi
8. Tabung dengan Tutup Warna Abu-abu
Keterangan :
- Zat Additive : Sodium Fluoride dan Postasium Oksalat
- Tindakan : Agen Antiglycolytic mempertahankan glukosa sampai 5 hari
- Digunakan untuk pemeriksaan : Glucoses, requires full draw (may cause hemolysis if short draw)
9. Tabung dengan Tutup Warna Kuning
Keterangan :
- Zat Additive : ACD (Acid Citrate Dextrose)
- Tindakan : Complement inactivation
- Digunakan untuk pemeriksaan : HLA tissue typing, paternity testing, DNA studies
10. Tabung dengan Tutup Warna Kuning - Hitam
Keterangan :
- Zat Additive : Kaldu Campuran Mikroorganisme
- Tindakan : Menjaga kelangsungan hidup mikroorganisme
- Digunakan untuk pemeriksaan : Mikrobiologi (aerob, anaerob, dan jamur)
11. Tabung dengan Tutup Warna Hitam
Keterangan :
- Zat Additive : Buffer Sodium Sitrat
- Tindakan : Forms calcium salts to remove calcium
- Digunakan untuk pemeriksaan : Westergren Sedimentation Rate; requires full draw
12. Tabung dengan Tutup Warna Orange
Keterangan :
- Zat Additive : Trombin
- Tindakan : Untuk memeriksa cepat bekuan darah
- Digunakan untuk pemeriksaan : STAT serum kimia
13. Tabung dengan Tutup Warna Coklat Terang
Keterangan :
- Zat Additive : Sodium Heparin
- Tindakan : Inactivates trombin dan tromboplastin; isinya hampir tidak ada timbal
- Digunakan untuk pemeriksaan : Serum lead determination
14. Tabung dengan Tutup Warna Pink
Keterangan :
- Zat Additive : K2EDTA
- Tindakan : Bentuk garam kalsium
- Digunakan untuk pemeriksaan : Immunohematology
15. Tabung dengan Tutup Warna Putih
Keterangan :
- Zat Additive : EDTA
- Tindakan : Bentuk garam kalsium
- Digunakan untuk pemeriksaan : Molecular/PCR and bDNA testing
Nah, itulah jenis-jenis tabung vakum dan kegunaannya. Semoga bisa membantu dan menambah wawasan di dunia analis kesehatan. Tinggalkan komentar untuk perbaikan artikel bagian-bagian mikroskop dan fungsinya ini jika dirasa perlu.


Wassalamu alaikum warohmatullahi wabarokaatuh









x

Rabu, 27 Februari 2019

Mengenal Mikroskop

ASSALAMUALAIKUM WAARAHMATULLAHI WABARAKAATUH

Salam Indonesia sehat, salam sehat untuk kita semua

Dalam dunia analis kesehatan sudah tidak asing lagi tentang suatu alat yang bernama mikroskop yang berperan sangat besar dibidang kesehatan. Tanpa alat yang ditemukan Zacharies Janssen pada tahun 1608, akan menyulitkan mendiagnosis pasien seperti dalam bidang hematologi, urinalisa, bakteriologi, dll. Kita tentu menyadari bahwa saat ini banyak alat canggih dan otomatis yang sudah mampu menghitung jumlah eritrosit, leukosit, trombosit dll. Akan tetapi mesin tetaplah mesin mau secanggih apapun akan ada kesalahannya seperti saat terjadinya error yang mengharuskan seorang analis kesehatan melakukan pemeriksaan secara manual dengan bantuan menggunakan mikroskop.
Menyadari pentingnya keterampilan menggunakan mikroskop dalam laboratorium kesehatan, tentu dirasa perlu bagi seorang analis kesehatan untuk mempelajari bagaimana cara menggunakan mikroskop dengan terlebih dahulu mengenali bagian bagian mikroskop dan fungsinya secara detail. Berikut ini silakan dipahami gambar mikroskop dan bagian-bagiannya.






  1. Lensa okuler adalah lensa yang letaknya dekat dengan mata observer. Lensa ini berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak, diperbesar dari lensa objektif.
  2. Lensa objektif adalah lensa yang berada dekat dengan objek yang diamati. Lensa ini berfungsi untuk membentuk bayangan nyata, terbalik, diperbesar. Pembesaran dari lensa objektif dapat diatur oleh bagian revolver yang ada pada mikroskop.
  3. Tabung mikroskop atau tubus adalah bagian mikroskop berbentuk tabung yang berfungsi mengatur fokus serta menghubungkan lensa okuler dengan lensa objektif.
  4. Makrometer atau pemutar kasaradalah bagian mikroskop yang berfungsi menaik-turunkan tabung mikroskop dengan cepat.
  5. Mikrometer atau pemutar halus adalah bagian mikroskop yang berfungsi menaik-turunkan tabung mikroskop dengan lambat. Ukurannya umumnya lebih kecil dibanding makrometer.
  6. Revolver adalah bagian mikroskop yang berfungsi mengatur perbesaran lensa objektif.
  7. Reflektor adalah bagian mikroskop yang berfungsi memantulkan cahaya dari cermin ke objek yang diamati melewati lubang yang ada di meja objek. Reflektor terdiri dari dua jenis cermin, yaitu cermin datar dan cermin cekung. Cermin datar digunakan saat cahaya yang dibutuhkan terpenuhi, sedangkan cermin cekung digunakan saat kondisi kurang cahaya. Cermin cekung berfungsi mengumpulkan cahaya.
  8. Diafragma adalah bagian mikroskop yang berfungsi mengatur sedikit banyaknya cahaya yang masuk.
  9. Kondensor adalah bagian mikroskop yang berfungsi mengumpulkan cahaya. Alat ini bisa putar dan dinaik-turunkan.
  10. Meja kerja atau meja mikroskop adalah bagian mikroskop yang berfungsi untuk meletakkan objek yang diamati.
  11. Penjepit kaca berfungsi sebagai pelapis objek agar tidak bergeser-geser ketika diamati.
  12. Cermin/Lampu berfungsi sebagai penangkap cahaya atau sumber cahaya.
  13. Lengan mikroskop berfungsi sebagai pegangan pada mikroskop.
  14. Kaki mikroskop berfungsi penyangga atau penopang mikroskop.
  15. Sendi inklinasi atau pengatur sudut adalah alat atau bagian dari mikroskop yang berfungsi untuk mengatur sudut tegaknya mikroskop.


Nah, itulah bagian bagian mikroskop dan fungsinya. Semoga bisa membantu dan menambah wawasan di dunia analis kesehatan. Tinggalkan komentar untuk perbaikan artikel bagian-bagian mikroskop dan fungsinya ini jika dirasa perlu.



Wassalamu alaikum warohmatullahi wabarokaatuh